Potensi Diri
Pengertian
Pengertian
potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang
mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan dalam berprestasi. Potensi diri adalah
kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya
(Siahaan,Parlindungan,2005:4).
1.
Potensi Fisik
(Psychomotoric)
Merupakan potensi fisik manusia yang
dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai
kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan,
telinga untuk mendengar dan lain-lain.
2.
Potensi
Mental Intelektual (Intellectual Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang
ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kiri).
Fungsi potensi tersebut adalah untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.
3.
Potensi Sosial
Emosional (Emotional Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang
ada pada otak manusia (terutama otak sebelah kanan).
Fungsinya antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggungjawab, motivasi dan kesadaran diri.
4.
Potensi Mental
Spiritual (Spiritual Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan yang
bertumpu pada bagian dalam diri manusia yang berhubungan
dengan jiwa sadar atau kearifan di luar ego. Secara umum Spiritual Quotient merupakan kecerdasan yang
berhubungan dengan keimanan dan akhlak mulia.
5.
Potensi Daya
Juang (Adversity Quotient)
Merupakan potensi kecerdasan manusia
yang bertumpu pada bagian dalam diri manusia
yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan dan daya juang tinggi. Melalui potensi ini, seseorang mampu
mengubah rintangan dan tantangan menjadi peluang.
Mengenal Dan
Mengukur Potensi Diri
Setiap manusia
memiliki bermacam-macam potensi diri yang dapat dikembangkan. Tidak sedikit
manusia belum sepenuhnya mengembangkan dan menggunakan potensi yang ada pada
dirinya. Hal ini terjadi dikarenakan mereka belum atau bahkan tidak mengenal
potensi dirinya dan hambatan-hambatan dalam pengembangan potensi diri tersebut.
Potensi pada
diri manusia merupakan salah satu pembeda antara individu yang satu dengan
lainnya. Adapun potensi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai:
1.
kemampuan
dasar, seperti tingkat intelegensia, logika, kemampuan abstraksi dan daya
tangkap.
2.
sikap kerja,
seperti ketekunan, ketelitian, tempo kerja dan daya tahan terhadap stres;
3.
kepribadian,
yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang,
baik yang jasmaniah, mental, rohani, emosional maupun sosial, yang semuanya
telah ditata dalam cara khas dibawah aneka pengaruh dari luar.
Pengembangan
diri harus diawali dengan pengenalan diri, salah satu caranya adalah melalui
pengukuran potensi diri. Pengenalan diri akan membantu individu melihat kemampuan-kemampuan
yang ada pada dirinya, mengetahui hal-hal yang berkembang dengan hal-hal yang
masih perlu dikembangkan.
Pengukuran
potensi diri dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah potensi-potensi yang
dimiliki oleh seorang individu, baik yang diperoleh melalui introspeksi diri
maupun melalui feed back dari orang lain serta tes psikologis (kepribadian):
1.
Penilaian diri
Yang dimaksud dengan penilaian diri
ini adalah menilai diri sendiri. Ada juga yang mengatakan
instropeksi. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan cara ini penilaian yang dilakukan sangat subyektif,
karena orang umumnya tidak mau melihat kelemahan-kelemahan
yang dimilikinya. Tapi pendapat lain mengatakan bahwa yang paling kenal diri anda adalah anda
sendiri.
2.
Pengukuran diri
melalui feed back orang lain
Feed back (umpan balik) merupakan
komunikasi yang ditujukan kepada seseorang yang
akan memberikan informasi kepada orang yang bersangkutan, bagaimana orang lain terkena dampak olehnya, bagaimana
kesan yang ditimbulkan pada orang lain dengan
tingkah laku yang ditunjukkannya. Feed back membantu seseorang untuk menelaah dan memperbaiki tingkah lakunya dan
dengan demikian ia akan lebih mudah
mencapai hal-hal yang diinginkannya. Feed back terbaik adalah dari orangtua kita. Sebab mereka akan jujur mengatakan yang sebenarnya tentang keadaan kita.
3.
Tes kepribadian
Tes kepribadian merupakan salah satu
instrumen untuk pengenalan diri sendiri, beberapa
tes kepribadian untuk pengukuran potensi diri, yaitu: kepercayaan terhadap diri sendiri, tingkat kehati-hatian, daya tahan
menghadapi cobaan, tingkat toleransi, dan
pengukuran ambisi.
Faktor faktor penghambat potensi diri.
1. Hambatan yang berasal dari diri sendiri.
a.
tidak adanya
tujuan yang jelas, Maksudnya adalah orang yang susah untuk menentukan arah
tujuan hidupnya kedepan dan bagaimana ia bisa mengambil keputusan yang bersifat
final. Sering berganti-ganti prinsip hidup dan juga sering mengingkari prinsip
yang dibuat, sehingga membuat tujuan hidup yang kurang jelas.
b.
adanya
prasangka buruk, Seperti rasa pesimis yang tidak percaya diri dan menilai bahwa
apa yang ia kerjakan saat ini salah, sehingga menimbulkan prasangka buruk.
Contohnya seperti berprasangka bahwa tidak akan pernah bias melakukan sesuatu
hal padahal belum pernah mencoba.
c.
tidak memiliki
sikap yang sabar, Terlalu terburu-buru dalam melakukan sesuatu, sehingga
menimbulkan penyesalan. Maka kita harus memiliki rasa sabar untuk bias mencapai
sesuatu yang diinginkan.
d.
kurang motivasi
diri dan tertutup.Kurangnya kepercayaan diri dan semangat untuk memotivasi diri
juga bagian terpentng untuk mencapai kesuksesan. Tanpa motivasi diri yang bias
memberi perubahan semua tak akan bias terlaksana dengan baik.
e.
Rasa Malas. Orang yang malas
adalah orang yang indisipliner, orang seperti ini mudah membuat komitmen namun
sulit untuk menjalaninya.
Malas berpikir, kerja, bertindak, bahkan berniat, maunya santai-santai saja dan tidak bertangung jawab. bagaimana bisa meraih mimpi jika kita malas untuk memulai, malas untuk bertahan, malas untuk melaksanakan.
Malas berpikir, kerja, bertindak, bahkan berniat, maunya santai-santai saja dan tidak bertangung jawab. bagaimana bisa meraih mimpi jika kita malas untuk memulai, malas untuk bertahan, malas untuk melaksanakan.
f.
Rasa malu Rasa malu disebabkan
rendahnya harga diri. Manusia seringkali
salah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekurangan
fisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses
walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna
salah menempatkan rasa malu. Dia merasa malu apapbila memiliki kekurangan
fisik, tidak percaya diri sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya. Dia lupa atau pura-pura lupa bahwa banyak orang bisa sukses
walaupun mereka tidak memiliki fisik yang sempurna
2. Hambatan eksternal
Hambatan
ini adalah segala seuatu yang berada di luar jiwa kita seperti
kondisi fisik, lingkungan, dan sebagainya. Apabila seseorang tidak berhasil megnatasi hambatan internalnya, maka dia tidak akan bisa mengatasi hambatan eksternal dan perjalanannya menuju kesuksesan akan terhambat bahkan terhenti. Namun, apabila seorang manusia berhasil mengatasi hambatan-hambatan internal, hambatan- hambatan eksternal justru akan semakin mendewasakan dirinya
kondisi fisik, lingkungan, dan sebagainya. Apabila seseorang tidak berhasil megnatasi hambatan internalnya, maka dia tidak akan bisa mengatasi hambatan eksternal dan perjalanannya menuju kesuksesan akan terhambat bahkan terhenti. Namun, apabila seorang manusia berhasil mengatasi hambatan-hambatan internal, hambatan- hambatan eksternal justru akan semakin mendewasakan dirinya
a. kurang memiliki keterampilan.
Sebagaimana kita maklumi untuk meraih mimpi
atau sukses diperlukan
keterampilan khusus. kita bisa sukses disuatu bidang jika kita menguasi
ketrampilan yang menunjang bidang tersebut.
keterampilan khusus. kita bisa sukses disuatu bidang jika kita menguasi
ketrampilan yang menunjang bidang tersebut.
b.
kurang punya informasi.
bila kita ingin sukes
atau meraih mimpi jika kita kurang memiliki informasi maka peluangnya akan
sedikit apabila hanya mengandalkan satu sumber. Artinya, semakin sedikit informasi yang dimiliki, maka akan
semakin sedikit pula kesempatan untuk
meraih sukses. Seiring dengan itu, pilihan tindakanu untuk meraih sukses atau menggapai impian pun jadi terbatas.
c.
Kemampuan Belajar. Ketika
anda menghadapi kesulitan maupun kemudahan.
Bukan kondisi atau keadaan yang menentukan kualitas hidup seseorang,
melainkan kemampuan dia menghadapi kondisi tersebut. Karena orang sukses
bukan kebetulan, akan tetapi merupakan rangkaian keputusan yang Continue.
dangan kemampuan belajar dari kegagalan atau kesalahan maka kita akan dapat mengatasi hambatan dalam mewujudkan impian.
Bukan kondisi atau keadaan yang menentukan kualitas hidup seseorang,
melainkan kemampuan dia menghadapi kondisi tersebut. Karena orang sukses
bukan kebetulan, akan tetapi merupakan rangkaian keputusan yang Continue.
dangan kemampuan belajar dari kegagalan atau kesalahan maka kita akan dapat mengatasi hambatan dalam mewujudkan impian.
Cara
mengembangkan potensi diri
Sebenarnya kita
semua tanpa terkecuali mempunyai banyak sekali yang bisa di kembangkan. Namun
sedikit dari kita yang tau bagaimana cara untuk mengenal dan mengembangkan potensi
yang dimiliki. Berikut beberapa cara untuk mengenali potensi diri antara lain :
1.
Kenali diri
sendiri
Buat daftar
pertanyaan dan jawab dengan jujur. Misalnya : Apa yang membuat anda bahagia?
Apa yang anda inginkan dalam hidup ini? Apa kelebihan dan kekuatan anda? Apa
kelemahan dan kekurangan anda?
2.
Tentukan tujuan
hidup
Tentukan
tujuan hidup anda untuk jangka pendek maupun jangka panjang sesuai kemampuan dan kompetensi anda.
3.
Setiap manusia
mempunyai motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Apa yang bisa
mencambuk anda untuk membangun kekuatan dan dukungan moril sehingga
menghasilkan karya terbaik.
4.
Hilangkan
pikiran negatif
Jangan
menyalahkan orang lain dalam menghadapi hambatan. Evaluasi langkah anda,
kemudian melangkah lagi.
5.
Jangan mengadili
diri sendiri
Jika menghadapi
hambatan dan kegagalan untuk mencapai tujuan jangan menyesal dan mengadili diri
sendiri berlarut-larut. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan
pelajaran yang berharga untuk maju.
6.
Bertanya kepada
orang terdekat.
Misalnya orang
tua, kakak-adik, saudara, keluarga, atau teman. Terkadang kita tidak menyadari
potensi yang kita miliki karena itu diperlukan orang lain untuk menyadarkan
kita.
7.
Banyak membaca,
melihat, dan merasakan
Dengan begitu
akan banyak informasi dan pengetahuan yang bertambah. Bacaan dan tontonan yang
kita sukai itu bisa jadi adalah sebuah potensi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar